Tonggak sejarah

Atas prakarsa DIGM, lokakarya, seminar, dan kongres telah diadakan secara rutin di Jakarta atau daerah lain di Indonesia sejak 1997. Topik sebelumnya adalah traumatologi, masa depan kedokteran, bedah saraf, pediatri, penyakit kardiovaskular, kanker, geriatri dan biogenetika. Ada juga kontak rutin antara berbagai klinik dan lembaga terkait di Indonesia.

Berbagai kesulitan pada akhirnya menyebabkan demotivasi banyak anggota dan pengunduran diri. Bendahara saat itu (Prof. Hampl) harus diganti pada tahun 2008 karena manajemen kas yang tidak dapat diandalkan, disertai dengan kerugian finansial yang tinggi dari masyarakat dan hilangnya status amal selama hampir 5 tahun. Ada juga perbedaan antara Kedutaan Besar Jerman di Jakarta dan organisasi swasta di Indonesia (H. Moniaga). Reaktivasi dan restrukturisasi akhirnya berhasil lagi pada tahun 2011-2012 melalui komitmen yang tak kenal lelah dan tinggi dari presiden saat itu, Prof. Freisleben dan dewannya, serta karyanya di UI di Indonesia dengan keanggotaan 25 di Jerman dan sekitar 300 orang. di Indonesia. Pembubaran masyarakat, yang telah lama didiskusikan, telah dihalangi, terutama mengingat banyaknya anggota di bagian Indonesia. Dengan mengarahkan kembali dewan saat ini, memfasilitasi komunikasi dengan pengenalan pertemuan internet dan buletin oleh presiden baru, Prof. Dr. J. Haier (Münster) dan timnya memprakarsai stabilisasi masyarakat dan perkembangan positif. Sangat diinginkan untuk melihat perkembangan positif ini berlanjut.

Share by: